Minggu, 23 Oktober 2016

Layang-Layang

Suatu hari sebuah layang-layang berkata dalam hatinya, "Aku kesal. Aku ingin terbang tinggi, setinggi-tingginya tanpa ada yang menahan. Mengapa aku harus diikat dengan benang? Aku tidak bisa terbang dengan bebas!"
Anginpun bertiup kencang, dan layang-layang pun mulai berpikir untuk mendekati layangan lain, agar benangnya bisa putus. Layang-layang sangat ingin dapat terbang tinggi dan bebas. Maka, dengan dorongan angin, si layang-layang pun berusaha mendekati layangan lain, membiarkan benangnya bergesekan dengan benang mereka.
Dan akhirnya benang layang-layang pun putus.
Layang-layang berkata, "Akhirnya, putus juga! Sekarang aku bisa terbang bebas dan naik tinggi sesuai inginku!"
Akan tetapi, yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan oleh layang-layang.
"Kenapa ini? Mengapa aku jatuh?"
Layang-layang itu jatuh dan tersangkut di atas pepohonan. Kata layang-layang dengan sedih, "Ah, aku tersangkut! Kenapa begini? Bukannya terbang tinggi, aku malah tersangkut di pepohonan."
 Dan layang-layang mulai merenung kembali, dan dalam hatinya ia berkata, "Sekarang aku tahu. Justru karena aku terikat benang, sehingga aku bisa tetap melayang di udara. Ternyata benang itu yang membuat aku tetap terbang."

Hati manusia sama seperti layang-layang. Pada dasarnya manusia ingin hidup bebas sesuka hati, tanpa peduli akan nasihat dan didikan. Seringkali kta berpikir bahwa didikan dan nasihat adalah sesuatu yang mengekang kita. Padahal nasihat dan didikan sama halnya dengan benang pada layang-layang. Itulah yang dapat membuat kita terbang dan berhasil.
Saat hati kita membuat pilihan yang salah, nasihat dan didikan akan menarik kita untuk tetap ada di jalan yang benar. Saat hati kita mulai sombong karena berada di puncak keberhasilan, nasihat dan didikan akan menarik kita agar menjadi rendah hati.
Nasihat dan didikan didapat dari lingkungan sekeliling kita, tetapi yang paling terutama adala dari Tuhan.
Karena Tuhan adalah sumber nasihat dan didikan yang paling benar. Biarlah hati kita selalu terbuka untuk nasihat dan didikan, sehingga kita tetap dapat 'terbang melayang'.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar