Jumat, 11 November 2022

Beberapa waktu yang lalu, aku kehilangan dia.
 
aku masih mengingat dengan jelas cara kita berpisah, cara kamu memutuskan hubungan begitu saja, seperti tidak ada lagi yang bisa diperjuangkan, dan tidak ada yang ingin kamu perjuangkan.
kita sempat berjalan bersama.
maaf, bukan hanya berjalan, kita sempat bergandengan dan menuntun satu sama lain.
kita juga sempat berbagi cerita.
maaf, bukan hanya berbagi, kita bahkan sempat mengukir cerita bersama.
Sekarang aku hanya bisa mengingat cerita kita yang sudah kandas, aku hanya bisa mengingat air mata yang ku jatuhkan tahun lalu, mengingat betapa cerobohnya kita menyerah begitu saja.
Tapi setelah berjalan begitu lama tanpamu, nyatanya masih ada yang tertinggal.
Masih ada pertanyaan yang perlu jawaban, masih ada perpisahan yang butuh penjelasan...

Bukan berarti aku sudah menemukan tawa, berarti aku sudah sembuh dari luka...



cr.@ini.untukmu

Selasa, 25 Oktober 2022



Yang bikin nyesek tuh gini...

Saat sudah memutuskan untuk serius dengan satu orang yang kita sayang sampai saling komitmen berdua,
ternyata ada saja halangannya...
 
"Nggak ada restu dari orang tua"
Sudah pacaran lama, dan baru tau kalau ternyata nggak disetujuin itu sakit banget. Rencana yang sudah disusun bersama harus terpaksa dilupakan. Dan hati cuma bisa bilang, bahagia selalu ya kamu :)

"Ada orang ketiga"
Ah kalau masalah ini sudah sering kejadian tapi tetap saja rasanya sakit dikhianatin. Sudah percaya, ternyata akhirnya ada orang lain di hubungan ini

"Beda Agama"
Sudah bukan kuasa kita lagi, ini penghalang yang cuma dua solusinya.
Yang pertama "pindah", tapi sayangnya nggak segampang itu.
Yang kedua "korbanin perasaan", ini susah tetapi mau bagaimana lagi

Mungkin kita semua pernah mengalami hal ini dan nggak tau harus bagaimana lagi menghadapinya.
Sakit itu pasti
Tetapi sekarang cuma bis apercaya sama pencipta, kalau ini bagian dari rencananya, untuk menghadirkan seseorang yang lebih baik

Sampai terkadang mikir, seperti kenapa sih hidup gini amat? Nggak pernah sesuai sama apa yang kita harapkan...



cr.@ini.untukmu

Kamis, 13 Oktober 2022

Kenapa?

Kamu sudah mulai menjauh
Perlahan mulai tak acuh

Kita masih berteman, namun cara berbincangan sudah tak sama
Aku paham, bahwa aku bukan lagi prioritasmu
Jujur, aku rindu kamu yang perhatian, kamu yang peduli dengan siapa aku menghabiskan waktu atau dimana aku membunuh waktu
 
Sebenarnya aku salah apa?
sampai kamu menjadi seperti ini....

Sabtu, 01 Oktober 2022

It's not you

 Putus Hubungan
Bukan berarti itu salahmu
 
Mungkin karaktermu bukan yang selama ini dia cari
Tapi, ada orang lain yang sedang mencari sosok sepertimu
 
Mungkin perhatianmu baginya terlalu mengekang
Tapi, ada orang lain yang senang diperhatikan seperti apa yang kamu lakukan
 
Mungkin kamu bukan malaikat yang ia dambakan
Tapi, ada orang lain yang mengidamkanmu dalam diam, walau bukan dia

Putus hubungan bukan berarti kamu tidak baik
Hanya saja ia memang tidak menginginkanmu.
Namun, di luar sana banyak orang yang mengharapkanmu mati-matian

Selasa, 27 September 2022

Salahkah?

Salahkah
aku yang terlalu berharap

Aku sempat mengira bahwa kamu adalah akhir dari cerita panjang yang membosankan ini. Sosok penyayang dan penuh kasih sepertimu mampu mendekap ku yang hampir lupa akan rasa itu.
Rasa cinta yang sudah lama mengkhianatiku hadir begitu saja, awalnya aku berusaha menolak namu kamu mahir membawa kehangatan.
Pertemuan kita membawa ku hanyut dalam rasa takut akan
kehilangan (lagi)
 
Aku berharap bahwa "kita" tidaklah sekedar waktu singkat
Aku berharap bahwa kamu tidak akan sama dengannya
Aku berharap bahwa kelak kita memiliki masa depan bersama
Aku berharap bahwa kamu adalah akhir

Namun ternyata aku terlalu gegabah untuk menyerahkan hatiku pada orang baru sepertimu, dan entah untuk kali keberapa aku harus membiasakan diri dengan kehilangan.
Kepergianmu mungkin tidak se-sakit masa laluku. Hanya saja, tidak ada kepergian yang ku rasa baik.

Meski ternyata bukan kamu orangnya
aku tetap berterimakasih atas waktu singkat ini

Tidak semua pertemuan adalah jawaban
terkadang hadirnya sosok baru
membuat kita belajar untuk jangan
menyerahkan hati dengan mudah
 
Ingatlah saja bahwa seseorang yang sedang bersamamu saat ini belum tentu yang "terakhir", maka sebisa mungkin kendalikan rasamu agar tidak terlalu sakit jika harus kehilangan (lagi)...
 

Selasa, 20 September 2022



Kita sudah berpisah...
 
Bagaimana kabarmu sekarang?
Baik-baik saja kah?
Aku harap begitu
 
Apa kamu sudah mendapatkan pengganti ku?
 
Jika sudah, aku harap dia lebih baik dariku
Dan jujur aku ingin tau seperti apa dia?
Apakah dia mampu menjadi soosk yang selama ini kamu cari?
Hehehe lucu ya...
Kita dulu berjanji saling melengkapi dan bertahan
Namun akhirnya menyerah juga akan keadaan

Jika belum, aku harap segera yaa
Karena aku tau bahwa kamu sangat butuh sosok untuk mendampingimu.
Tapi aku mohon, cari seseorang yang mampu menemani mu.
Aku tidak mau jika hubunganmu gagal (lagi)

Sejujurnya,
Tidak peduli seberapa berat masalalu kita
Tidak peduli seberapa pahit perjalanan kita
Aku selalu berharap yang terbaik untukmu ...

Rabu, 14 September 2022

KOMA


Hidup itu selalu tentang berjuang, berjuang, dan berjuang
Dunia nggak mau tau kamu kuat atau tidak dalam proses
Dunia nggak mau tau tentang apa yang kamu rasakan
Dunia nggak mau tau kegagalan apa yang kamu lalui
Karena ia akan selalu berputar adil untuk semua manusia

Kamu pernah gagal, Dia pernah gagal. Mereka pernah gagal. Aku pernah gagal
Kita semua pernah gagal
Menghela nafas panjang hanya yang bisa dilakukan sekarang
Pikiran yang tak henti-hentinya minta diberi jawaban,
rasanya berat sekali
Sampai akhirnya lelah menjadi kata satu-satunya yang terucap untuk mewakili segala keluh kesah

Tetapi ingat,
kita tidak sedang berjuang sendirian.
Aku, kamu, dia, dan mereka sedang berproses, namun tidak pada ritme yang senada
dengan memberi jeda, kita bisa istirahat sebentar, mencoba memahami tentang apa yang sebenarnya dikejar? Membenahi diri, santai sejenak dari lelah yang dilalui.
Ibarat kalimat yang berisi koma,
memberi jeda sebelum lanjut pada arti lain