Minggu, 20 November 2022

Untuk : Kamu


Aku tahu kita tak lagi menukar kata,
sudah tak lagi tahu apa-apa,
bahkan aku tak tahu apa kau baik-baik saja

kita pernah saling menyimpan rasa, saling bersanding dan berjalan bersama, juga saling memberi luka.
tak heran, bukan?
bila kita menjadi teman, rasanya terlalu mengada-ada.
 
aku tak tahu apa dulu aku menyakitimu, atau kamu yang menyakitiku?
bahkan aku tak tahu apa dulu kamu benar mencintaiku.
perpisahan kita masih terlalu tidak kelihatan, dan tentunya terlalu abu-abu.
 
tapi aku selalu berharap kau baik-baik saja
bahkan, aku harap kamu bahagia.
 
semoga senyummu, tawamu, masih seperti yang ku ingat dulu
semoga lukamu, sedihmu, sudah hilang dan menjadi abu
semoga kamu, bisa terus maju dan melupakanku
dan tentu aku berharap, kamu menemukan penggantiku
ku harap dia lebih baik, lebih perhatian, lebih dariku...

aku memang belum melupakanmu, bukan tak bisa, tapi aku belum mau.
jadi, tolong, berbahagialah tanpa aku, sehingga aku mampu untuk menggantikanmu


-dari aku,
bagian dari masa lampaumu.




cr.@ini.untukmu

Jumat, 11 November 2022

Beberapa waktu yang lalu, aku kehilangan dia.
 
aku masih mengingat dengan jelas cara kita berpisah, cara kamu memutuskan hubungan begitu saja, seperti tidak ada lagi yang bisa diperjuangkan, dan tidak ada yang ingin kamu perjuangkan.
kita sempat berjalan bersama.
maaf, bukan hanya berjalan, kita sempat bergandengan dan menuntun satu sama lain.
kita juga sempat berbagi cerita.
maaf, bukan hanya berbagi, kita bahkan sempat mengukir cerita bersama.
Sekarang aku hanya bisa mengingat cerita kita yang sudah kandas, aku hanya bisa mengingat air mata yang ku jatuhkan tahun lalu, mengingat betapa cerobohnya kita menyerah begitu saja.
Tapi setelah berjalan begitu lama tanpamu, nyatanya masih ada yang tertinggal.
Masih ada pertanyaan yang perlu jawaban, masih ada perpisahan yang butuh penjelasan...

Bukan berarti aku sudah menemukan tawa, berarti aku sudah sembuh dari luka...



cr.@ini.untukmu