Jumat, 26 Desember 2014

Hidup Karena Luka


Suatu hari di musim salju yang amat dingin, sekelompok landak tinggal secara berkelompok dalam sebuah gua untuk mencari kehangatan. Para landak tersebut saling mendekatkan diri, tapi saat mereka berdekatan rupanya duri mereka saling melukai. Setelah beberapa saat, para landak memutuskan untuk menjaga jarak karena terluka oleh duri tersebut. Akhirnya mereka harus merasa kedinginan yang teramat sanagt dan bahkan hampir mati. Mereka pun bimbang, terluka karena duri atau mati karena dingin. Akhirnya dengan bijaksana mereka memutuskan untuk berkumpul dan berdekatan kembali. Mereka pun belajar untuk hidup dengan luka-luka kecil karena duri agar dapat merasa hangat. Cara ini yang membuat mereka selamt dan bisa berthan hidup.
Siapa sih yang pengen hidup sama orang-orang yang nggak sejalan atau sepaham sama kita? Jujur, punya teman yang biki luka di hati tuh nggak enak banget. Yang ada cuna kecewa dan sakit hati. Kalo bisa dilukiskan tuh  ibarat besi ketemu besi yang terus aja terjadi gesekan. Tapi kalo direnungin, apakah kita bisa menghindar dari orang-orang yang punya temperamen yang nggak sesuai sama temperamen kita? Nggak kan? Kenyataannya di mana pun kita berada, selalu aja Tuhan 'mempertemukan' kita sama teman-teman yang demikian. Akibatnya nggak jarang kita mesti menahan rasa sakit akibat gesekan. Tapi, Tuhan justru nemuin kebaikan dari gesekan-gesekan yang bikin luka itu. Besi menajamkan besi, manusia menajamkan sesamanya. Keindahan justru muncul dari gesekan-gesekan itu, sifat dan karakter makin terbentuk sesuai sama yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita.
Hubungan yang sempurna yang dijalin dalam sebuah kehidupan inu adalah sebuah hubungan di mana semua individu belajar hidup dengan ketidaksempurnaan orang lain, serta mampu untuk menerima dan menghormati kehangatan yang diberikan oleh orang terdekat. Inilah yang akan membuat hidup terasa lebih bermakna dan membuat setiap manusia akan bisa bertahan hidup dalam situasi dan juga lingkungan yang ekstrim.


SpiritGirls Oktober2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar